Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Selasa, 18 Februari 2014

Menguras Hati

Kejadian ini, terjadi tepatnya pada hari Senin (17/2). Kronologinya seperti ini. Hari sebelumnya, saya mendapat tugas, bahwa hari Senin, saya harus mengikuti seseorang, agar tahu bagaimana kinerja di lapangan. Malam harinya, saya sudah konfirmasi dengan orangnya. Saya disuruh menemui orang tersebut di DPRD Kota pukul 10.00 WIB. Maklum, karena tidak pernah MBOLANG.
1. Saya salah gedung. Saya bertanya kepada tukang parkir dan satpam di gedung sebelah PARAGON MALL. Namun, apa yang saya dapat. Respon yang tidak ramah dan menyebalkan. Padahal, katanya warga Indonesia ramah-ramah. Tetapi itu hanya LABEL. Kenyataannya, tidak.
2. Saya melanjutkan perjalanan, menyisiri gedung. Di depan Walikota, mata saya tertuju pada gedung yang bertuliskan DPRD. Saya memastikan diri bahwa saya tidak salah lagi masuk gedung. Sebelum menuju parkiran motor, saya bertanya pada seorang laki-laki. Pak, tempat parkir motor di mana ya? Tapi, apa responnya. Saya malah disuruh minggir. 
3. Usai memarkirkan motor. Saya duduk sebentar. Kemudian, saya tanya sam seorang perempuan. Mbak, ruang rapat paripurna di mana ya? lagi-lagi responnya tidak mengenakkan. Malahan saya ditagih undangan. 
4. Saya mutar-mutar mencari ruangan tersebut. Namun, belum menemukan tempatnya. Kemudian, saya memutuskan untuk keluar. dan duduk di depan gerbang. Tiba-tiba saya dapat sms, di suruh nunggu, di Gedung Juang lt 6 Veteran 2. Saya tanya sama security. dan diarahkan untuk belok ke kanan. Saya masih bingung, kemudian tanya lagi, sama orang. Dijawabnya, mungkin gedung tengah itu mbak. Soalnya, berlantai 8. Untuk menuju, ke lantai 6 disediakan Lift. Berhubung tidak terbiasa, saya dengan terpaksa naik Lift untuk menuju ke lantai tersebut. Di dalam Lift, saya meminta tolong kepada seorang Laki-laki. Mas, ke lantai 6. Tapi, malah dijawab tinggal pencet saja. lagi-lagi saya menemui orang yang tak ramah. Menguji kesabaranku. 
Di lantai 6, tak ada papan bertuliskan Veteran 2. Saya bertanya lagi kepada orang yang berpapasan dengan saya. dan ternyata dia PNS di Walikota. Namun, lagi-lagi responnya tak mengenakkan. Malahan beliau tidak mengetahui, Gedung Juang. Akhirnya, saya keluar gedung. kemudian, bertanya kepada Cleaning Service. Kali ini orangnya baik. Dia menunjukkan di mana itu Gedung Juang. Apa yang terjadi? Dari tadi saya bertanya, di mana itu Gedung Juang. Namun, ternyata letaknya di seberang jalan. 
5. Beberapa menit kemudian, saya bertemu orang yang sudah janjian tadi. Diajak ngobrol juga, dan saya juga diajak masuk ke dalam ruang rapat paripurna. Berhubung masih pembacaan pasal, saya diajak menunggu di luar. Di luar ruangan, saya diajak ngobrol lagi dan malah di suruh untuk meliput berita. (Dia merekomendasikan untuk masuk ke gang-gang rumah orang. Katanya, biasanya ada yang membuat Hand Made). Kemudian, saya pamitan.
6. Motor tak bisa keluar, karena sempit dan beberapa motor tak parkir sesuai aturan. Ya Allah, kala itu memang menguras hati. Di hari itu juga saya tak hentinya meneteskan air mata. 
KESIMPULAN
- Tidak seperti teman-temanku yang lain. Mereka dengan nyaman, bisa berboncengan dengan orang yang ditugaskan. Jadi, tidak perlu mencari-cari tempat.
- Kemungkinan orang yang saya buntuti, enggan untuk dibuntuti.
- Seharian, saya bertemu dengan orang yang tak ramah sama sekali.
Ingin kala itu, Aku lari dari dunia ini. Ingin rasannya, MENGHILANG.