Assalamualaikum warahmatullahi Wabarakatuh

Selasa, 11 Desember 2012

Puisi

 Dalam lamunanku

Malam berganti pagi 
Cerahnya pagi tak secerah kalbuku
Sedih ...
Kesal ...
Capek ...
Berpusar-pusar dalam kalbu
Niat hati berbagi dengan mereka,
tapi mulut tak mau bicara
entah kenapa
Mungkin saraf-saraf kalbu 
tak bisa menerimanya
ataukah diri ini takut bicara
hari ini kesekian kali Aku 
larut dalam lamunan
lamunan kelam ...
                                      
                                         Jepara, 25-11-2012

Selasa, 04 Desember 2012

coreTan


PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa) jembatan untuk Mahasiswa
Menjadi Mahasiswa adalah sebuah impian sebagian pelajar yang mempunyai keinginan untuk mencapai sebuah kesuksesan. Sukses atau tidaknya itu belakangan, yang terpenting menempuh prosesnya terlebih dahulu, yaitu proses belajarnya. Universitas merupakan tempat terakhir berlabuhnya para pelajar dan secara otomatis mendapat julukan “Mahasiswa”, ketika sudah resmi menjadi keluarga besar Universitas. Mahasiswa tediri dari dua suku kata yakni Maha dan siswa. Maha dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia artinya adalah besar. Sedangkan siswa adalah pelajar atau julukan untuk seseorang yang terkait dalam lembaga pendidikan (tujuannya untuk menempuh pendidikan). Jadi bisa dikatakan Mahasiswa adalah siswa yang besar, siswa yang kedudukannya paling tinggi dan siswa yang paling bebas. Bebas disini dalam artian seorang Mahasiswa tidak terikat oleh aturan-aturan yang terlalu ekstrim seperti aturan-aturan ketika masih menjadi pelajar. Misalnya Mahasiswa tidak perlu memakai seragam, mereka diperbolehkan memakai pakaian bebas tetapi tetap sopan. Menjadi Mahasiswa tentunya juga dituntut dalam sisi akademisnya. Di sini Mahasiswa harus bisa mandiri (dalam cara belajarnya), mereka dituntut untuk aktif, kritis, kreatif dan inovatif. Aktif dalam artian seorang Mahasiswa selalu gesit akan informasi, mereka harus selalu Up to date tentang informasi-informasi yang ada di sekelilingnya, baik yang mendukung studinya ataupun untuk sekedar menambah pengalaman dan pengetahuan. Kritis di sini seorang manusia dituntut sebagai seoarang kritikus di mana misalnya dalam menghadapi suatu fenomena yang ada diharapkan Mahasiswa tidak hanya menerima fenomena tersebut dengan mentah-mentah tetapi bisa menyikapinya dengan keingintahuan hal tersebut, yaitu dengan megkritisi (mengapa fenomena itu ada? Apa penyebabya? Kemudian bagaimana solusinya?). Kemudian yang ketiga adalah kreatif, Mahasiswa harus mempunyai ide-ide yang kedepannya akan dipergunakannya baik dalam pembelajarannya ataupun dalam organisasi. Yang terakhir adalah inovatif, ini terkait dengan kreatif yaitu dengan ide-ide yang sudah ada dikembangkan lagi menjadi sesuatu yang baru.
Jika diperhatikan menjadi Mahasiswa sebenarnya berat, sebab Mahasiswa mengemban suatu amanat. Amanat ini berupa hasil dari proses pembelajarannya selama di Universitas untuk di implementasikan dalam dunia masyarakat ketika mereka kembali menjadi anggota masyarakat di mana mereka dilahirkan. Istilah kerennya yaitu Mahasiswa sebagai Agen of Change dan Agen of Control Social. Intinya Mahasiswa diharapkan dapat memberikan andil merubah tatanan yang bermasalah ataupun yang tidak serta selalu mengontrol agar tidak menyimpang dari tujuan yang sebelumnya. Pembekalan untuk menjadi dua agen tadi di kampus telah tersedia berbagai PKM (Pusat Kegiatan Mahasiswa) yang mana memberikan Mahasiswa suatu ilmu, teman, pengalaman dan pengetahuan yang belum tentu akan didapatkan dalam proses pembelajaran dalam kelas. PKM ini bisa dikatakan sebagai ekstarkulikuler yang biasanya kita temui ketika masih menjadi pelajar. Setiap hari tentunya ada kegiatan atau agenda-agenda yang diselenggarakan yang bertujuan mendidik dan mengembangkan pola pemikiran Mahasiswa sehingga memunculkan ide-ide yang kreatif dan inovatif. Layaknya suatu lembaga, jikalau kita ikut andil dalam PKM berarti kita juga secara tidak langsung juga berorganisasi. Tentunya dilatih mengelola suatu organisasi dengan beberapa anggota (dari bermacam-macam budaya) yang bertujuan menyatukan visi dan misi. Adanya PKM sangat membantu keberlangsungan hidup Mahasiswa (karena dari yang tidak tahu menjadi tahu, dari yang sudah tahu dikembangkan lagi). Ibaratnya PKM adalah jembatan Mahasiswa. Sebagai ilustrasi ada dua tempat yang berbeda yang mana di tengah tempat itu ada sebuah sungai. Kemudian bagaimana caranya jikalau ada seseorang yang ingin ke tempat yang kedua. Tentunya membutuhkan sebuah media atau sebuah sarana agar bisa sampai ke tempat tersebut. Medianya yaitu jembatan. Dengan adanya jembatan seseorang tersebut dengan mudah bisa ke tempat tersebut tanpa harus menyeberangi sungai. Sama halnya dengan PKM, diibaratkan tempat yang pertama tadi adalah Mahasiswa dan tempat yang kedua adalah masyarakat (tempat semula dari Mahasiwa). Sungai di sini adalah sebuah rintangan (ketidak tahuan). Kemudian jembatannya adalah PKM, yang mana di dalam PKM ada sebuah proses menuju pribadi yang mempunyai bekal (berupa ilmu, pengetahuan dan pengalaman) yang mana akan membantu Mahasiswa untuk menuju masyarakat. Sehingga setelah kembali di masyarakat Mahasiswa dapat menjadi Agen of Change dan Agen of Control Social. (Niela).